1 Definisi
Penalaran
Penalaran adalah proses berfikir
yang bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan konsep dan pengertian.
Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga terbentuk proposisi-prosisi yang
sejenis.
Proposisi adalah kalimat logika
yang merupakan pernyataan tentang hubungan antara dua atau beberapa hal dapat dinilai
benar atau salah. Dengan kata lain proposisi sebagai pernyataan yang didalamnya
manusia mengakui atau mengingkari sesuatu tentang sesuatu yang lain.
2. Unsur-unsur
Proposisi
Suatu proposisi selalu menyatakan pengakuan
atau pengingkaran sesuatu tentang sesuatu yang lain. Dalam setiap proposisi selalu
terdapat tiga unsur berikut ini:
(a) Term
subyek
Term
subjek adalah hal tentang pengakuan atau pengingkaran ditujukan. Term subyek dalam
sebuah proposisi disebut subyek logis.Ada perbedaan antara subyek logis dengan subyek dalam
sebuah kalimat.Tentang subyek logis harus ada penegasan atau pengingkaran sesuatu
tentangnya.
(b) Term
predikat
Term
adalah isi pengakuan atau pengingkaran itu sendiri (apa yang di akui atau di ingkari).
Term predikat dalam sebuah proposisi adalah predikat logis, yaitu apa yang ditegaskan atau diingkari tentang subyek.
(c) Kopula
Kopula
adalah penghubung antara term subyek dan term predikat dan sekaligus member bentuk
(pengakuan atau pengingkaran) pada hubungan yang terjadi. Jadi, kopula memiliki
tiga fungsi, yakni:
(a)
menghubungkan subyek dan predikat;
(b)
menyatakan bahwa subyek sungguh-sungguh eksis;
(c)
menyatakan cara keberadaan (eksistensi) subyek.
3. Jenis-jenis
Proposisi
A. Berdasarkan
bentuk
a. Proposisi
tunggal
Terdiri
dari 1 subjek dan 1 predikat.
Contoh
: semua benda mati pasti tak bernapas.
b. Proposisi
Majemuk
Terdiridari
1 subjek dan lebih dari predikat.
Contoh
: semua benda mati tak bernapas dan tak bereproduksi.
B. Berdasarkan
Sifat
a.
Proposisi Kategorial
Hubungan
antara subjek dan predikat membutuhkan/memerlukan syarat apapun.
Contoh
: semua pria islam wajib di khitan maka harus di khitan.
b.
Proposisi Kondisional Hipotensi
Sesuai
dengan situasi yang bersifat sementara
Contoh : jika hari ini terik, dia akan memakai
payung.
c.
Proposisi Kondisional disjungtif
Mempunyai dua pilihan / alternative
Contoh :dia tidak berpacaran karena sering
ditolak atau kebanyakan pilih-pilih.
C. Berdasarkan
Kualitas
a. Preposisi
Positif
Preposisi
yang memiliki penyesuaian antara subjek dan predikat.
Contoh:
Kucing adalah hewan jinak
b. Preposisi
Negative
Preposisi
yang ada kesesuaian antara subjek dan predikat.
Contoh
: semua baju di pakai di badan.
D. Berdasarkan
Kuantitas
a. Preposisi
umum atau universal
Preposisi
yang diawali kata semua
Contoh
: semua wanita islam harus berhijab.
b. Preposisi
Spesifik/sebagian
Preposisi
yang diawali kata beberapa atau sebagian
Contoh
:sebagian sepedah pixie tidak mempunyai rem
4. Istilah-istilah
dalam Penalaran
a. Premis/
Antesedens:
Adalah
pernyataan yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan atau nama lain nya
dari proposisi. Kemudian dibedakan dengan premis mayor (premis yang termnya menjadi
predikat), dan premis minor (premis yang term nya menjadi subjek). Contoh:
semua tanaman membutuhkan air. Akasia adalah tanaman. Akasia membutuhkan air.
b. Konklusi:
Adalah
penarikan konklusi atau inferensi ialah proses mendapatkan suatu proposisi yang
ditarik dari satu atau lebih proposisi, sedangkan proposisi yang diperoleh harus
dibenarkan oleh proposisi (proposisi) tempat menariknya. Proposisi yang
diperoleh itu disebut konklusi.
Contoh
:
Indikator
dari Konlusi adalah ditemukannya kata-kata berikut dalam kalimat :
1. Maka
2. Jadi
3. Sehingga
4. Sebagai
hasilnya
5. Kesimpulannya
c. Konsekuensi
adalah hubungan antara premis dan konklusi.
d. Evidensi
adalah semua fakta yang ada, dihubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu
dan menjadi bukti suatu kebenaran.
Contoh
: kalau seorang mengatakan mengenai ruang
di mana saya duduk, “Ada tiga jendela di dalam ruang ini,”persetujuan atau ketidak
setujuan saya segera jelas. Dalam hal ini evidensi yang menjamin persetujuan saya
dengan mudah didapatkan.
e. Inferensi
adalah membuat kesimpulan berdasarkan ungkapan dan konteks penggunaanya. Dalam inferensi
terdapat 2 jenis inferensi yaitu, langsung dan tidak langsung.
-
Inferensi langsung
Inferensi
yang kesimpulannya ditarik dari satu premis.
Contoh
: Bu, besok teman ku berulang tahun. Saya diundang makan malam. Tapi saya tidak
punya baju baru, kadonya lagi belum ada.
Maka
inferensi dari ungkapan tersebut ,bahwa tidak bisa pergi keulang tahun teman nya.
-
Inferensi tidak langsung
Inferensi
yang kesimpulannya ditarik dari dua atau lebih premis.
Contoh
:
A
: Saya melihat seorang wanita .
B
: wanita itu sangat cantik.
Jadi
misalnya:
C:
Wanita itu sangat cantik.
f. Implikasi
adalah suatu pernyataan logika yang hanya akan bernilai salah ketika sebab bernilai
benar dan akibat bernilai salah.
Contoh
:
“Jika
lampu hijau menyala maka kendaraan bermotor akan berjalan”
Kalimat
diatas tidak akan sama dengan :
“Jika
kendaraan bermotor berjalan maka lampu hijau menyala”
Sumber :