Pages

Kalimat Efektif

KALIMAT EFEKTIF

PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis. Kalimat dikatan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perassa, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.

CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF :
a)            Memiliki unsure penting atau pokok, minimal unsure SP.
b)           Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku .
c)            Menggunakan diksi yang tepat.
d)           Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis.
e)            Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
f)             Melakukan penekanan ide pokok.
g)            Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
h)           Mengguakan variasi struktur kalimat.

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF
            Digunakan pada tulisan ilmiah seperti makalah, sripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan sebagainya. Kalimat efektif berbeda dengan kalimat yang dipakai oleh apara sastrawan dan wartawan.

SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF
a)            KELOGISAN
-          Kalimat pasif dan aktif harus jelas.
-          Subjek dan keterangan harus jelas.
-          Pengantar kalimat dan predikat harus jelas.
-          Induk kalimat dan anak kalimat harus jelas.
-          Subjek tiada ganda.
-          Predikat tidak didahului kata YANG.
-           
b)           KEPARARELAN
Predikat kalimat majemuk setara rapatan harus pararel. Artinya, jika kata kerja, harus kata kerja semuanya. Jika kata benda harus kata benda semuanya.
Contoh:
-          Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan pengaplikasian definisi kalimat efektif. (tidak efektif)
-          Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan mengaplikasian definisi kalimat efektif. (efektif)

c)            KETEGASAN
-          Unsur-unsur yang ditonjolkan diletakkan diawal kalimat.
-          Membuat urutan yang logis.
Misalnya 1,2,3 ; kecil,sedang,besar ; anak-anak,remaja, orang tua, dsb.
Contoh:
-          Sudah saya abaca buku itu. (tidak efektif)
-          Buku itu sudah say abaca. (efektif)

d)            KEHEMATAN
Kehematan adalah penggunaan kata-kata secara hemat, tetapi tidak mengurangi ,makna atau mengubah informasi.
-          Menghilangkan pengulangan subjek yang sama pada anak kalimat.
-          Menghindarkan pemakaian superordinate pada hiponimi kata.
-          Menghindarkan kesinoniman kata dalam kalimat.
Contoh :
-          Saya suka buah apel dan saya suka durian. (tidak efektif)
-          Saya  suka buah apel dan durian. (efektif)


e)           KETEPATAN
Ketepatan ialah pemakaian diksi atau pilihan kata harus tepat.
-          Pemakaian kata harus tepat.
-          Kata berpasangan harus sesuai.
-          Menghindari peniadaan preposisi.

f)             KECERMATAN
Cermat ialah kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan tafsir ganda dan harus tepat diksinya. Prinsip kecermatan berarti cermat dan tepat menggunakan diksi. Agar tercapai kecermatan dan ketepatan diksi, harus memperhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini.
-          Hindari penanggalan awalan.
-          Hindari peluluhan bunyi /c/
-          Hindari bunyi /s/, /p/, /t/, dan/ k / yang tidak luluh.
-          Hindari pemakaian kata ambigu.
Contoh:
-          Guru baru pergi ke ruang guru. (tidak efektif)
-          Guru yang baru pergi ke ruang guru. (efektif)

g)            KEPADUAN
Kepaduan adalah informasi yang disampaikan itu tidak terpecah-pecah.
-          Kalimat tidak bertele-tele
-          Kalimat yang padu menggunakan pola aspek-agen-verbal atau aspek-verbal-pasien.
-          Diantara predikat kata kerja dan objek penderita tidak disisipkan kata daripada/tentang.
Contoh :
-          Budi membicarakan tentang pengalaman liburannya. (tidak efektif)
-          Budi membicarakan pengalaman liburannya. (efektif)

h)           KESEJAJARAN
Kesejajaran adalah penggunaan bentuk-bentuk yang sama pada kata- kata pararel. Agar kalimat terlihat rapi dan bermakna sama, kesejajaran dalam kalimat diperlukan.
Contoh:
-          Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya kepinggir jalan. (tidak efektif)
-          Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)

i)              KEHARMONISAN
Keharmonisan kalimat artinya setiap kalimat yang kita buat harus harmonis antara pola berfikir dan sruktur bahasa.
-          Subjek
Subjek (S) ialah bagian kalimat yang menunjukan pelaku,tokoh,sosok,benda, sesuatu hal.
-          Predikat
Predikat (P) adalah bagian kaliamt yang memberitahu melakukan apa atau dalam keadaan bagaimana subjek. Predikat dapat juga berupa sifat,situasi,status,ciri, atau jati diri objek.
-          Objek dan Pelengkap
Objek dan Pelengkap adalah bagian kalimay yang melengkapi predikat
-          Keterangan

Keterangan (K) ialah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian yang lainnya. 

Sinopsis Novel : Raditya Dika – Manusia Setengah Salmon

Sinopsis Novel : Raditya Dika – Manusia Setengah Salmon

Judul buku    : Manusia Setengah Salmon
Pengarang     : Raditya Dika
Penerbit         : Gagas Media
Edisi cetakan : I
Tahun terbit   : Desember, 2011
Tebal buku     : 272
Harga buku    : Rp 42.000

Sebelum meme-meme komik, video-video lucu dari IndoVigram meledak di kalangan remaja sekarang, bahkan sampai anak-anak sampai orang tua tertarik untuk melihatnya. Dunia sastra Indonesia dulu sempat dibanjiri dengan buku-buku kumpulan cerpen bertemakan komedi bahkan mungkin sampai sekarang masih banyak, namun tak selaris jaman dahulu. Salah satu buku kumpulan cerpen yang berjudul Manusia Setengah Salmon karya Raditya Dika ini misalnya. Buku keenam yang ditulis setelah Marmut Merah Jambu juga mendapat respon yang sangat besar dari pembaca pada saat itu. Antusiasme ini dapat terlihat dari banyaknya pembaca setia buku-buku Raditya Dika menunggu peluncuran buku ini.

Buku keenam dan menjadi buku pertama yang sampai habis saya baca hingga lembar terakhir ini memiliki format penulisan yang sama dengan buku sebelumnya. Buku ini ditulis dengan gaya khas Raditya Dika yaitu menjelek-jelekkan diri sendiri. Bukunya juga akan lebih tebal sedikit dibandingkan Marmut Merah Jambu. Berbeda dengan buku-buku Radit sebelumnya, Manusia Setengah Salmon tidak ada pre-order (pesan duluan) resminya. 

Berikut cuplikan-cuplikan  cerita dari suatu bab di buku ini :

LEDAKAN PALING MERDU

Di antara semua kebiasaan bokap gue, yang paling ajaib adalah senam kentut. Senam ini dilakukannya setiap pagi dengan gerakan mengejang-ngejang di lantai sambil ngeden, untuk satu tujuan: kentut.

Setiap pagi, Bokap akan keluar dari kamar dengan kaus oblong dan celana training abu-abu. Dia menghirup udara pagi dan memendangi matahari dengan merem-merem penuh kenikmatan. Kumisnya yang lebat terlihat berkilauan diterpasinar matahari.
Lalu, dia memulai ritual senam kentutnya.

Pernah satu waktu, dia tengkurap sambil menggerak-gerakkan kepalanya ke atas kaak singa laut yang baru patah punggung. Pada waktu yang lain, Bokap juga pernah melakukannya sambil tiduran miring dan membentuk huruf V, lalu kentut secara menyamping.
Di rumah, tempat Bokap melakukan senam kentut berpindah-pindah. Seperti beruang yang menandai daerah kekuasaan dengan meninggalkan baunya di pohon, Bokap mengentuti hampir semua tempat strategis di rumah, kecuali di dapur.

Iya, hanya dapur yang tidak pernah terjamah oleh kentut bokap. Setiap Bokap hendak senam kentut di dapur, Nyokap selalu bilang, ‘Papa tega, meracuni makanan anak-anak kita?’
Sampai sekarang, Bokap masih berkutat dengan kebiasaannya. Dia masih sering senam kentut di teras rumah, dia juga msih minum satu gelas besar air putih pada pagi hari.

Beberapa tahun belakangan ini, gue dan Bokap belum melakukan kegiatan bareng lagi. Gue makin sibuk dengan pekerjaan gue, begitu pula dengan Bokap.

Pada suatu kebetulan, gue bangun lebih pagi karena harus pergi ke bandara dan menemukan bokap lagi senam kentut di balkon rumah. Gue ngeliatin bokap dari kejauhan, mendekatinya, dan bilang, ‘Pa, ikutan ya?’
Bokap mengangguk.
Pagi itu, kentut kami bersama-sama jadi ledakan paling merdu.



SEPOTONG HATI DI DALAM KARDUS COKELAT

Tidak banyak reaksi yang bisa diberikan oleh seorang cowok ketika sedang diputusin oleh pacarnya.

Padahal, prosesi pemutusan umumnya dimulai dari kalimat sederhana yang keluar dari mulut si cewek. ‘Kayaknya mendingan kita temenan aja’. Namun, kalimat sedehana itu tidak berakhir sederhana, si cowok kebingungan harus merepon apa.

Di kehidupan nyata, pada umumnya ketika cowok diputusin sama ceweknya, dia pasti kan setengah mati berusaha untuk gak nangis. Si cowok akan sedapat mungkin stay cool, supaya gak keliatan cemen. Harga diri lebih penting daripada sakit hati.

Putus cinta sejatinya adalah sebuah perpindahan.

Bagaimana kita pindah dari satu hati, ke hati yang lain. kadang kita rela untuk pindah, kadang kita dipaksa untuk pindah oleh orang yang kita sayang, kadang bahkan kita yang memaksa orang tersebut untuk pindah. Ujung-ujungnya sama: kita harus bisa maju, meninggalkan apa yang sudah menjadi ruang kosong.




BAKAR SAJA KETEKNYA

Di Jakarta, tidak ada tempat yang tidak macet dan semakin tahun kemacetannya semakin parah. Beberapa Koran bahkan meramalkan bahwa lima belas tahun lagi mobil gak akan bisa keluar dari garasi karena didepan garasi udah kena macet. Gue berani meramalkan dua puluh tahun lagi,saking macetnya, begitu bangun dari tidur, disebelah kita sudah ada mobil tetangga.

Macet juga membuat masalah lain, dari mulai stress sampai ke perubahan bentuk tubuh.

Dengan pekerjaan gue yang mengharuskan pergi ke mana-mana, betis kaki gue mulai gede sebelah hasil keseringan injek dan lepas kopling. Maka, kalau ada mobil pribadi, punya sopir menjadi salah satu kebutuhan yang lumayan penting.

Nama sopir gue Sugiman. Gue mendapatkan Sugiman dari kenalan Nyokap. Dia tahu gue sedang mencari sopir, dan katanya, Sugiman bisa jadi orang yang tepat. Sewaktu gue Tanya kenapa, ternyata dia berpendapat begitu karena gue berbintang Capricorn dan Sugiman berbintang Virgo. Cara yang tidak lazim untuk merekomendasikan sopir kepada orang lain.

Keesokan harinya, Sugiman datang. Gue memberi tahu dia tempat yang akan kami tuju. Di mobil kami mulai saling mengenal, Sugiman bercerita lumayan banyak tentang dirinya dan keluarganya. Saat itulah semua penderitaan dimulai. Perlahan-lahan, hidung gue menangkap bau yang tidak sedap. Gue mengendus, coba mencari tahu dari mana arah datangnya bau. Di saat inilah, gue menyadari bahwa Sugiman bau ketek. Banget.

Terkadang, gue heran,apa susahnya sih mengoleskan deodorant di ketek setiap pagi? Deodoran harganya tidak mahal. Hal ini yang menyebabkan gue berpikir, jangan-jangan Sugiman memang sengaja bau. Layaknya seekor beruang, Sugiman mungkin membaui wilayah dengan aromanya.

Segala cara gue pikirkan agar Sugiman tidak bau ketek lagi.  Solusi yang berhasil justru gue temukan  dari salah satu edisi majalh Gadis lama. Majalah Gadis berkata, kita harus jujur kepada pacar walaupun itu menyakitkan. Sugiman tentu saja bukan cowok gue.

Hampir sama kayak pacaran, kadang kita juga sering gak jujur karena gak enak. Padahal, justru karena tidak jujur itulah kita malah ngerasa gak enak. Ujung-ujungnya, hubungannya jadi gak enak.




PESAN MORAL DARI SEPIRING MAKANAN

Proses mencari makanan yang enak adalah petualangan yang tidak kalah nikmat. Kalau memang GoogleMaps mati tengah jalan, jangan percaya sama adik bungsu seperti Edgar yang kurang cerdas. Lalu, jika kita beruntung, dengan berani mencoba tempat makanan yang kita temukan ditengah jalan, bisa jadi rasanya malah jauh lebih enak dari tempat yang kita tuju.

Tidak semua makanan yang kita anggap enak dianggap enak oleh orang lain. Begitu pula sebaliknya. Inilah indahnya perbedaan, indahnya kebebasan dalam mencintai makanan. Setiap orang punya makanan yang mereka suka atau tidak sukai sendiri. Oh, kecuali durian. Seharusnya, semua orang suka durian.



KASIH IBU SEPANJANG BELANDA

Semakin tua umur kita, semakin kita ingin mandiri dari orangtua. Masalahnya, nyokap gue adalah sesosok ibu yang terlalu perhatian dan terlalu berlebihan dalam menunjukan perhatian kepada anak-anaknya.

Nyokap masih memiliki perhatian yang sama ketika gue berumur 22 tahun. Waktu itu, gue dapat beasiswa ke Belanda untuk menghadiri summer course selama dua minggu. Nyokap panik karena anaknyaakan pergi ke sebuah benua nun jauh, tanpa ada sanak saudara.
Gue baru nelepon Nyokap ketika menempati asrama gue, diebuah daerah perumahan didekat pusat kota Utrecht yang bernama Baddepowelleigh. Ketika akhirnya mendengar suara gue nyokap histeris.

Hari-hari selanjutnya diisi dengan belajar. Sebagian besar tentang Europian Studies. Belajar di kelas menarik karena metode pengajarannya juga asyik, tetapi yang paling seru justru datang pada akhir minggu ketika kami akan peri ke Belgia untuk study trip.
Pemberhentian pertama kami di Belgia adalah sebuah museum seni. Setelah melihat berbagai macam lukisan yang gue juga gak terlalu ngerti, Perek mengajak gue pergi ke bagian patung-patung.

Perek dan gue kembali ke daerah lukisan. Kami berhenti cukup lama di depan sebuah lukisan besar yang menggambarkan seorang ibu-ibu sedang meratap.

Perek lalu bilang, ‘Lukisan ini terasa berat sekali, Dika. Kelihatannya sederhana, tetapi aku bisa merasa seolah-olah ibu-ibu di lukisan ini bicara sama aku.’

Gue memandangi Perek, lalu meledek.’Bicara sama kamu? Bicara apaan? Dia bilang Perek… aku ibu kamu, Perek… aku ibu kamu… aku ibu kamu yang memberikan kamu nama perek.’

‘Bukan seperti itu, Dika! Jangan becanda! Aduh, aku gak tahu, lukisan ini kayak ngingetin aku sama ibuku.’

‘Ibu kamu? Tinggal telepon aja kan?’

‘Ya kalau aja bisa segampang itu tinggal menelepon dia’

‘Emang kenapa’

‘Dia sudah lama enggak ada.’ Perek lalu menghela napasnya. ‘Meninggal sewaktu aku kecil’

Gue seolah disadarkan. Lukisan ibu-ibu yang sedang meratap dan kenyataan yang barusan Perek lontarkan membuka mata gue bahwa sebenarnya jarak antara gue dan Nyokap gue hanya satu kali pencetan telepon. Sementara, jatak Perek dan ibunya sudah sangat jauh. Mereka bahkan beda alam.

Kita gak mungkin selamanya bisa ketemu dengan orangtua. Kemungkinan yang paling besar adalah orangtua kita bakalan lebih dulu pergi dari kita. Orangtua kita akan meninggalkan kita, sendirian. Dan kalau hal itu terjadi, sangat tidak mungkin buat kita untuk mendengar suara menyebalkan mereka kembali.


TARIAN MUSIM KAWIN

‘TAHUN depan gue jadi jomblo perak, loh!’ kata Trisna, teman SMA gue dengan lesu. Jomblo perak, menurut dia adalah mereka yang sudah berumur 25 tahun, tapi belum pernah pacaran sama sekali.

Seumur hidupnya, Trisna belum pernah punya pacar sama sekali. Padahal, Trisna nggak jelek. Dia punya sepasang mata yang ramah dan senyum manis yang terasa tulus buat siapa saja. 

Ditambah lagi, dia lulusan Universitas Indonesia dan pernah S2 di Swiss.

Gue bercerita ke Trisna, sekitar dua minggu lalu, gue ngebajak Twitter milik adik seorang teman. Dia baru aja masuk SMP, dan seperti lazimnya anak SMP masa kini, dia punya Twitter. 

Hari itu, adik temen gue ini lagi minjem BlackBerry gue untuk twitter-an, dan lupa sign out. Gue langsung ngerjain dia dengan nulis di Twitter-nya : ‘Duuuh… aku baru aja pup di lantai!’

Adik temen gue ini pada akhirnya tahu gue membajak Twitter-nya, dan dia tentu saja, marah-marah kepada gue. Dia bete, sebel, dan kesel, sementara gue repot minta maaf dan pura-pura amnesia.

Adik temen gue ini ternyata bĂȘte karena di antara followers-nya di Twitter, ada gebetannya. Dia tidak ingin gebetannya jadi ilfil ngebaca tulisan itu.

Di era Twiiter sekarang ini, first date memang sudah pindah ke Twitter. Kita dulu first date pergi ngopi, makan, atau nonton untuk tahu orangnya seperti apa. Sekarang semua itu bisa dilakukan praktis hanya dengan membaca timeline-nya. Timeline Twitter seseorang menunjukan sifat asli orang tersebut.

Your first date is his/her timeline. Semua informasi yang seseorang butuhkan atas gebetannya bisa dilihat melalui apa yang mereka twit. Kita bisa melihat berbagai macam iformasi yang biasanya keluar pas first date sama seseorang


MANUSIA SETENGAH SALMON

GUE baru saja hendak menghabiskan piring kedua ketika Pito, teman gue, datang sambil menggendong bayi. Hal pertama yang terlintas di kepala gue adalah : anak siapa yang dia culik? Lalu, gue segera sadar, bayi super unyu ini adalah anaknya sendiri.

Malam itu, kami lagi ada di pernikahannya Mister, teman SMA kami. Gue melihat Pito yang cengengesan dengan anak di gendongannya. Gue menghela napas. Waktu kadang bisa sangat kejam. Tanpa sadar, semua hal sudah berubah.

Di perjalanan pulang dari kondangan, gue gak bisa berhenti mikir tentang Pito, Mister, dan ikan salmon. Gue inget beberapa bulan lalu, gue sakit di rumah, dan kebiasaan gue kalau lagi sakit adalah banyak menonton televisi. Program favorit gue Discovery Channel, dan saat itu sedang membahas tentang salmon.

Intinya begini : setiap tahunnya ikan salmon akan berimigrasi, melawan arus sungai, berkilometer jauhnya hanya untuk bertelur. Beberapa spesies, seperti Snake River Salmon bahkan berenang sepanjang 1448 kilometer lebih, dua kali lipat jarak Jakarta-Surabaya.

Perjalanan salmon-salmon ini tidak gampang.

Di tengah berenang, banyak yang mati kelelahan. Banyak juga yang menjadi santapan beruang yang nunggu di daerah-daerah dangkal. Namun, salmon-salmon ini tetap pergi, tetap pindah, apa pun yang terjadi.

Pito, Mister, dan salmon mengingatkan gue kembali, bahwa esensi kita menjadi makhluk hidup adalah pindah. Dimulai dari kecil, kita pindah dari rahim ibu ke dunia nyata. Lalu, kita pindah sekolah, lalu pindah pekerjaan. Dan, pada akhirnya, kita pindah hidup. Mati, pindah kea lam lain

Hidup penuh ketidakpastian, tetapi perpindahan adalah salah satu hal yang pasti.
Kalau pindah diidentikkan dengan kepergian, maka kesedihan menjadi sesuatu yang mengikutinya.

Padahal, untuk melakukan pencapaian lebih, kita tak bisa hanya bertahan di tempat yang sama. Tidak ada kehidupan lebih baik yang bisa didapatkan tanpa melakukan perpindahan.



Gue jadi berpikir, ternyata untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, gue gak perlu menjadi manusia super. Gue hanya perlu menjadi manusia setengah salmon: berani pindah

Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah daftar buku referensi atau buku yang memebantu dalam sebuah penulisan karangan ilmiah.
            A.      Pengertian Daftar Pustaka
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, dan sebagainya. Yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karya tulis atau buku dan disusun berdasarkan abjad.
Menurut Gorys Keraf yang dimaksud dengan daftar pustaka atau bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang sedang dikerjakan.
Melalui daftar pustaka pembaca atau penulis dapat melihat kembali kepada sumber aslinya. Mereka dapat menetapkan apakah sumber itu sesungguhnya mempunyai keterkaitan dengan isi pembahasan itu, dan apakah bahan itu dikutip dengan benar atau tidak. Dan sekaligus dengan cara itu pembaca dapat memperluas pula pengetahuannya dengan bermacam-macam referensi itu.

            B.      Fungsi Daftar Pustaka
Dari daftar pustaka banyak hal yang dapat kita peroleh, antara lain:

  1.  Memberikan informasi bahwa pernyataan yang dibuat bukan hasil pemikiran sendiri tapi juga ditambahkan dengan pemikiran orang lain.
  2.  Apabila pembaca menginginkan mendalami lebih jauh pernyataan yang dikutip, dapat membaca sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan.
  3. Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku yang telah membantu kita dalam penulisan karya tulis yang kita selesaikan.
  4. Menjaga profesionalitas penulis terhadap karya tulis yang telah dia buat.

            C.      Unsur-unsur Daftar Pustaka
Hal yang perlu diketahui dalam penulisan daftar pustaka, yaitu :

  1.          Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
  2.           Judul buku, termasuk judul tambahannya.
  3.    .      Data publikasi, nama penerbit, tempat terbit, tahun terbit, edisi buku tersebut.Untuk       sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor, dan tahun.

            D.      Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka:


  1.      Daftar pustaka disusun secera alfabetis dan tidak menggunakan penomoran dalam lembar tersendiri di bagian pelengkap penutup, setelah bab kesimpulan dalam karangan ilmiah.
  2.        Judul “Daftar Pustaka” ditulis di tengah-tengah halaman dengan huruf awal menggunakan huruf capital.
  3.        Urutan penyebutan nsur daftar pustaka adalah : (a) nama penulis atau nama lembaga yang menerbitkan, (b) tempat (kota) terbit, dan (e) nama penerbit.
  4.        Masing-masing sumber di ketik dengan jarak satu spasi. Baris pertama diletakkan di tepi margin dan baris berikutnya menggunakan indensi empat ketukan.
  5.       Jarak antar sumber dua spasi.
  6.        Setiap unsure pustaka di ikuti tanda titik (.), kecuali unsure nama yang terdiri atas dua unsure atau lebih dipisahkan dengan tanda koma(,). Adapun setelah penulisan nama koma diberi tanda titik dua (:)

            E.       Cara Penulisan Daftar Pustaka


  1.       Nama penulis buku dibalik, unsure nama terakhir ditulis terlebih dahulu dan diantaranya diberi tanda koma. Contoh : Ahmad Kasim menjadi Kasim, Ahmad
  2.      Jika penilis dua orang, keduanya ditulis tetapi hanya unsur nama penulis pertama yang di balik.
  3.        Jika penulis tiga orang atau lebih, hanya nnama penulis pertama yang ditulis, kemudian ditambahkan singkatan dkk yang merupakan singkatan ‘dan kawan-kawan’.
  4.        Jika ada nama lembaga tetapi tidak ada nama penulis, maka nama lembaga tersebut ditulis ditempat nama penulis dan tidak di balik.
  5.        Jika pada urutan daftar pustaka terdapat nama penulis atau lembaga yang sama, maka pada urutan berikutnya diberi tanda garis sepanjang tujuh ketukan dan diakhiri tanda titik.
  6.        Tahun terbit ditulis sesudah nama pengarang, setelah titik dan diakhiri juga oleh tanda titik.
  7.        Jika buku tanpa tahun, dibelakang nama pengarang ditulis tt yang berarti ‘tanpa tahun’.
  8.        Judul buku ditulis sesudah tahun tebit. Setiap awal kata ditulis huruf kapittal kecuali kata tugas yang terletak di tengah judul dan digaris bawahi atau dicetak miring.
  9.        Tempat terbit ditulis sesudah nama pengarang, setelah titik diakhiri oleh tanda titik dua.
  10.         Nama penerbit ditulis sesudah nama tempat terbit dan diakhiri tanda titik.


            F.       Contoh Penulisan Daftar Pustaka :

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kasim. 1990 . Pendidikan Seni Teater.  Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Alwi, Hasan, dkk. 2000. Tata Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga.  Jakarta: Balai Pustaka.
Arsyad, Maisar dan Mukti U.S. 1991.  Pembinaan Kompetensi Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996.  Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.
-------. 1997. Ejaan yang disempurnakan (EYD). Jakarta: Balai Pustaka.
Kastarani H. As., Uray. 2001. “Sebuah Komunitas Sastra di Kalbar Tahun 60-an”. Dalam Pontianak Pos. 11               Februari 2001. Jakarta.
Multatuli. Tt.  Max Havelaar atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda. Jakarta: Djambatan.
Suradji, Choiriyah. 1996. “Enam Puluh Delapan Tahun Bahasa Indonesia”. Dalam Horison 12          (Desember,XXXI). Jakarta