Pages

Proposal penelitian ( Manfaat penerapan dan penggantian OHP ke LCD projector pada mutu dan kualitas lulusan )



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah 

 Kampus adalah satu ikon penting sebagai tempat berlangsungnya pendidikan. Tak salah jika kampus dianggap sebagai tempat belajar yang cukup kompeten karena mahasiswa bisa menggantungkan impian, cita-cita dan masa depan. Ruang kuliah diklaim sebagai terminal ilmu, di mana mahasiswa tak sekedar datang untuk kuliah, ujian dan kumpul tetapi kampus menjadi agen pengembangan bakat dan penanaman nilai-nilai, sehingga dari ruang kuliah dan berbagai kegiatan kampus itu diharapkan akan lahir mahasiswa yang kreatif, kritis, bertanggung jawab dan bermoral.
Mahasiswa yang tengah mengenyam pendidikan tinggi selayaknya tidak sekedar masuk kuliah atau mengikuti ujian sebagai syarat kelulusan. Mereka yang akan segera terjun ke masyarakat untuk menerapkan ilmu yang dimiliki, tentu diharapkan juga bisa mengembangkan diri agar bisa menjadi sarjana yang berkualitas, kreatif, kritis dan bertanggung jawab. Pandangan masyarakat bahwa label pendidikan (gelar dan nama Perguruan Tinggi) adalah suatu gengsi menimbulkan orientasi prestisius dalam benak mahasiswa.
Dan agar mahasiswa siap terjun ke masyarakat maka mahasiswa pun harus menggikuti perkembangan global yang sekarang ini maju begitu pesat. Dalam penggunaan teknologi pun sudah berkembang keberbagai bidang. Terutama dalam bidang pendidikan. Seiring perubahan teknologi, pradigma pembelajaran pada perguruan tinggi pun berubah. Keberhasilan pendidikan di perguruan tinggi tidak lagi tergantung atau mengacu kepada pengajar atau dosen tetapi mengacu kepada keaktifan dan kemampuan pelajar atau mahasiswa dalam mengoprasikan teknologi yang terbaru.


Penelitian ini bertujuan untuk membahas mengapa Universitas Gunadarma masih mempertahankan dan memanfaatkan teknologi yang lama berupa OHP (Overhead Projector) sedangkan teknologi semakin berkembang sebagai sumber belajar yang mendukung proses belajarnya mahasiswa di bangku kuliah. Sedangkan Universitas Gunadarma sendiri memiliki nama sebagai World Class University megapa tidak menggunakan  LCD Projector atau familiar dikenal sebagai infocus yang sangat nyaman dioperasikan bila di lihat dari teknologi sekarang yang sudah umum di masyarakat.

1.2.   RumusanMasalah
Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut :
1.      Apakah mahasiswa di Universitas Gunadarma telah mampu mengoprasikan dan familiar terhadap  LCD Projector sebagai penunjang belajar dan presentasi ?
2.      Alasan apa yang membuat Universitas Gunadarma masih mempertahankan OHP (Overhead Projector) sebagai sumber belajar mahasiswa dan dosen untuk presentasi ?
3.      Faktor apa sajakah yang mendukung dan menghambat fasilitas  di Universitas Gunadama untuk memanfaatkan OHP (Overhead Projector)  bukan  LCD Projector sebagai sumber belajar ?







1.3.  Tujuan Penelitian

A.    Tujuan Umum             :
Untuk mengetahui mengapa di Universitas Gunadarma masih menggunakan OHP (Overhead Projector) dan belum menggunakan LCD Projector sebagai sumber belajar dan presentasi mahasiswa

B.     Tujuan Khusus            :
Dengan penelitian ini saya berharap agar Universitas Gunadarma selalu mengikuti perkembangan teknologi yang semakin berkembang untuk mendukung proses belajar mahasiswanya agar membuat mahasiswa di Universitas Gunadarma sendiri bisa beradaptasi dengan teknologi yang makin canggih didunia kerja atau di masa saat mahasiswa turun kemasyarakat langsung nanti, karena sudah terbiasa mengoprasikannya di Universitasnya sendiri sehingga membuat baik nama Universitas itu sendiri dimuka umum pada nantinya.



1.4.  Manfaat Penelitian
Manfaat dari proposal ini bagi peneliti sendiri adalah yang utama untuk memenuhi nilai tugas Softskill yang di berikan oleh Lasma,dr selaku dosen Pengantar Statistika #. Lalu dapat memberi masukan kepada saya sebagai peneliti dan lebih lanjutnya agar pihak yang bersangkutan dapat mempertimbangkan hasil penelitian ini pada nantinya guna memajukan Universitas Gunadarma sendiri sehingga dapat menjaga nama World Class University sebagai salah satu Universitas terbaik swasta di Indonesia dengan kualitas dan fasilitas yang memadai untuk proses belajar dan melahirkan mahasiswa yang kreatif, kritis, bertanggung jawab dan bermoral bagi Bangsa dan Negara.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian OHP (Overhead Proyektor)

Dalam kelompok peralatan proyeksi, Over Head Proyektor/Over Head Transparansi (OHP/ OHT) adalah peralatan yang paling sederhana, karena peralatan ini hanya menggunakan sitem lensa (optic) dan elektrik (kipas pendingin dan lampu proyektor). Over Head Proyektor/Over Head Transparansi (OHP/ OHT) berfungsi untuk memproyeksikan atau menyajikan transparansi. Dengan menggunakan proyektor, informasi yang disampaikan dapat diproyeksikan di layar, sehingga informasi berupa tulisan, gambar, bagan akan menjadi lebih besar dan lebih jelas dilihat oleh mahasiswa.

Penggunaan media ini menguntungkan karena indera penglihatan dan pendengaran akan sama-sama diaktifkn melaui sebuah media transparansi yang telah disiapkan. Yang dimaksud dengan gambar mati (still picture) adalah berupa gambar, foto, diagram, table, ilustrasi, baik berwarna maupun tidak berwarna. agar gambar tersebut dapat dilihat dan disajikan dengan jelas oleh seluruh siswa di dalam kelas dengan jalan diproyeksikan ke suatu layar (screen).

Jenis-jenis media gambar mati yang yang diproyeksikan adalah sebagai berikut:
1.                  Overhead Proyektor/ Overhead Transparansi (OHP/OHT)
2.                  Slide/ film bingkai
3.                  Film strip
4.                  Epidiascope
5.                  Komputer

Over Head Proyektor/Over Head Transparansi (OHP/OHT) Pada dasarnya digunakan untuk memproyeksikan transparansi ke arah layar yang jaraknya relative pendek, dengan hasil gambar atau tulisan yang cukup besar. Proyektor ini direncanakan dibuat untuk dan dapat digunakan oleh guru di depan kelas dengan penerangan yang normal, sehingga tetap terjadi komunikasi antra siswa dan guru.
Rata-rata setiap Over Head Proyektor (OHP) membutuhkan tegangan listrik antara 110/220 Volt dengan daya 480 Watt/ 50 Hz. Berat keseluruhan 9 - 10 kg, dengan panjang kabel 4 - 5 m. Ukuran rata-rata 322 x 343 x 38 mm, tinggi dengan head lens 45,7 cm. Beberapa terdapat ON-OF switch dan aday yang tidak. Projection stage 254 x 254 mm (10” x 10”), dengan focal length 366 mm. Single optical menghasilkan cahaya yang terang rata-rata sekitar 1800 lumens dan dapat memproyeksikan kurang dari 10 derajat sampai lebih dari 35 derajat.

2.2. Proyektor LCD 

Proyektor LCD merupakan salah satu jenis proyektor yang digunakan untuk menampilkan video, gambar, atau data dari komputer pada sebuah layar atau sesuatu dengan permukaan datar seperti tembok, dsb. Proyektor jenis ini merupakan jenis yang lebih modern dan merupakan teknologi yang dikembangkan dari jenis sebelumnya dengan fungsi sama yaitu Overhead Projector (OHP) karena pada OHP datanya masih berupa tulisan pada kertas bening.
Proyektor LCD biasanya digunakan untuk menampilkan gambar pada presentasi atau perkuliahan, tapi juga bisa digunakan sebagai aplikasi home theater. Untuk menampilkan gambar, proyektor LCD mengirim cahaya dari lampu halide logam yang diteruskan ke dalam prisma yang mana cahaya akan tersebar pada tiga panel polysilikon, yaitu komponen warna merah, hijau dan biru pada sinyal video. Proyektor LCD berisi panel cermin yang terpisah satu sama lain. Masing-masing panel terdiri dari dua pelat cermin yang di antara keduanya terdapat liquid crystal. Ketika terdapat perintah atau instruksi, kristal akan membuka untuk membolehkan cahaya lewat atau menutup untuk mem-block cahaya tersebut Membuka dan menutupnya pixel ini yang bisa membentuk gambar.
Lampu yang digunakan pada proyektor LCD adalah lampu halide logam karena menghasilkan suhu warna yang ideal dan spektrum warna yang luas. Lampu ini juga memiliki kemampuan untuk memproduksi cahaya dalam juga sangat besar dalam area kecil dengan arus proyektor sekitar 2.000-15.000 ANSI lumens dan daya yang dibutuhkan rata-rata 160 sampai 300 watt dengan berat rata-rata 1 sampai 3 Kg. Indonesia sendiri termasuk salah satu negara tujuan pasar proyektor LCD ini. Berbagai perusahaan proyektor LCD memasarkan produk mereka seperti Sony dan Sanyo. Produk proyektor LCD yang mereka tawarkan beragam mulai dari yang hemat energi sampai model terbaru yang lebih kecil dan ringan.



Kalimat Efektif

KALIMAT EFEKTIF

PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis. Kalimat dikatan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perassa, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.

CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF :
a)            Memiliki unsure penting atau pokok, minimal unsure SP.
b)           Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku .
c)            Menggunakan diksi yang tepat.
d)           Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis.
e)            Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
f)             Melakukan penekanan ide pokok.
g)            Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
h)           Mengguakan variasi struktur kalimat.

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF
            Digunakan pada tulisan ilmiah seperti makalah, sripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan sebagainya. Kalimat efektif berbeda dengan kalimat yang dipakai oleh apara sastrawan dan wartawan.

SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF
a)            KELOGISAN
-          Kalimat pasif dan aktif harus jelas.
-          Subjek dan keterangan harus jelas.
-          Pengantar kalimat dan predikat harus jelas.
-          Induk kalimat dan anak kalimat harus jelas.
-          Subjek tiada ganda.
-          Predikat tidak didahului kata YANG.
-           
b)           KEPARARELAN
Predikat kalimat majemuk setara rapatan harus pararel. Artinya, jika kata kerja, harus kata kerja semuanya. Jika kata benda harus kata benda semuanya.
Contoh:
-          Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan pengaplikasian definisi kalimat efektif. (tidak efektif)
-          Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan mengaplikasian definisi kalimat efektif. (efektif)

c)            KETEGASAN
-          Unsur-unsur yang ditonjolkan diletakkan diawal kalimat.
-          Membuat urutan yang logis.
Misalnya 1,2,3 ; kecil,sedang,besar ; anak-anak,remaja, orang tua, dsb.
Contoh:
-          Sudah saya abaca buku itu. (tidak efektif)
-          Buku itu sudah say abaca. (efektif)

d)            KEHEMATAN
Kehematan adalah penggunaan kata-kata secara hemat, tetapi tidak mengurangi ,makna atau mengubah informasi.
-          Menghilangkan pengulangan subjek yang sama pada anak kalimat.
-          Menghindarkan pemakaian superordinate pada hiponimi kata.
-          Menghindarkan kesinoniman kata dalam kalimat.
Contoh :
-          Saya suka buah apel dan saya suka durian. (tidak efektif)
-          Saya  suka buah apel dan durian. (efektif)


e)           KETEPATAN
Ketepatan ialah pemakaian diksi atau pilihan kata harus tepat.
-          Pemakaian kata harus tepat.
-          Kata berpasangan harus sesuai.
-          Menghindari peniadaan preposisi.

f)             KECERMATAN
Cermat ialah kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan tafsir ganda dan harus tepat diksinya. Prinsip kecermatan berarti cermat dan tepat menggunakan diksi. Agar tercapai kecermatan dan ketepatan diksi, harus memperhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini.
-          Hindari penanggalan awalan.
-          Hindari peluluhan bunyi /c/
-          Hindari bunyi /s/, /p/, /t/, dan/ k / yang tidak luluh.
-          Hindari pemakaian kata ambigu.
Contoh:
-          Guru baru pergi ke ruang guru. (tidak efektif)
-          Guru yang baru pergi ke ruang guru. (efektif)

g)            KEPADUAN
Kepaduan adalah informasi yang disampaikan itu tidak terpecah-pecah.
-          Kalimat tidak bertele-tele
-          Kalimat yang padu menggunakan pola aspek-agen-verbal atau aspek-verbal-pasien.
-          Diantara predikat kata kerja dan objek penderita tidak disisipkan kata daripada/tentang.
Contoh :
-          Budi membicarakan tentang pengalaman liburannya. (tidak efektif)
-          Budi membicarakan pengalaman liburannya. (efektif)

h)           KESEJAJARAN
Kesejajaran adalah penggunaan bentuk-bentuk yang sama pada kata- kata pararel. Agar kalimat terlihat rapi dan bermakna sama, kesejajaran dalam kalimat diperlukan.
Contoh:
-          Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya kepinggir jalan. (tidak efektif)
-          Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)

i)              KEHARMONISAN
Keharmonisan kalimat artinya setiap kalimat yang kita buat harus harmonis antara pola berfikir dan sruktur bahasa.
-          Subjek
Subjek (S) ialah bagian kalimat yang menunjukan pelaku,tokoh,sosok,benda, sesuatu hal.
-          Predikat
Predikat (P) adalah bagian kaliamt yang memberitahu melakukan apa atau dalam keadaan bagaimana subjek. Predikat dapat juga berupa sifat,situasi,status,ciri, atau jati diri objek.
-          Objek dan Pelengkap
Objek dan Pelengkap adalah bagian kalimay yang melengkapi predikat
-          Keterangan

Keterangan (K) ialah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian yang lainnya. 

Sinopsis Novel : Raditya Dika – Manusia Setengah Salmon

Sinopsis Novel : Raditya Dika – Manusia Setengah Salmon

Judul buku    : Manusia Setengah Salmon
Pengarang     : Raditya Dika
Penerbit         : Gagas Media
Edisi cetakan : I
Tahun terbit   : Desember, 2011
Tebal buku     : 272
Harga buku    : Rp 42.000

Sebelum meme-meme komik, video-video lucu dari IndoVigram meledak di kalangan remaja sekarang, bahkan sampai anak-anak sampai orang tua tertarik untuk melihatnya. Dunia sastra Indonesia dulu sempat dibanjiri dengan buku-buku kumpulan cerpen bertemakan komedi bahkan mungkin sampai sekarang masih banyak, namun tak selaris jaman dahulu. Salah satu buku kumpulan cerpen yang berjudul Manusia Setengah Salmon karya Raditya Dika ini misalnya. Buku keenam yang ditulis setelah Marmut Merah Jambu juga mendapat respon yang sangat besar dari pembaca pada saat itu. Antusiasme ini dapat terlihat dari banyaknya pembaca setia buku-buku Raditya Dika menunggu peluncuran buku ini.

Buku keenam dan menjadi buku pertama yang sampai habis saya baca hingga lembar terakhir ini memiliki format penulisan yang sama dengan buku sebelumnya. Buku ini ditulis dengan gaya khas Raditya Dika yaitu menjelek-jelekkan diri sendiri. Bukunya juga akan lebih tebal sedikit dibandingkan Marmut Merah Jambu. Berbeda dengan buku-buku Radit sebelumnya, Manusia Setengah Salmon tidak ada pre-order (pesan duluan) resminya. 

Berikut cuplikan-cuplikan  cerita dari suatu bab di buku ini :

LEDAKAN PALING MERDU

Di antara semua kebiasaan bokap gue, yang paling ajaib adalah senam kentut. Senam ini dilakukannya setiap pagi dengan gerakan mengejang-ngejang di lantai sambil ngeden, untuk satu tujuan: kentut.

Setiap pagi, Bokap akan keluar dari kamar dengan kaus oblong dan celana training abu-abu. Dia menghirup udara pagi dan memendangi matahari dengan merem-merem penuh kenikmatan. Kumisnya yang lebat terlihat berkilauan diterpasinar matahari.
Lalu, dia memulai ritual senam kentutnya.

Pernah satu waktu, dia tengkurap sambil menggerak-gerakkan kepalanya ke atas kaak singa laut yang baru patah punggung. Pada waktu yang lain, Bokap juga pernah melakukannya sambil tiduran miring dan membentuk huruf V, lalu kentut secara menyamping.
Di rumah, tempat Bokap melakukan senam kentut berpindah-pindah. Seperti beruang yang menandai daerah kekuasaan dengan meninggalkan baunya di pohon, Bokap mengentuti hampir semua tempat strategis di rumah, kecuali di dapur.

Iya, hanya dapur yang tidak pernah terjamah oleh kentut bokap. Setiap Bokap hendak senam kentut di dapur, Nyokap selalu bilang, ‘Papa tega, meracuni makanan anak-anak kita?’
Sampai sekarang, Bokap masih berkutat dengan kebiasaannya. Dia masih sering senam kentut di teras rumah, dia juga msih minum satu gelas besar air putih pada pagi hari.

Beberapa tahun belakangan ini, gue dan Bokap belum melakukan kegiatan bareng lagi. Gue makin sibuk dengan pekerjaan gue, begitu pula dengan Bokap.

Pada suatu kebetulan, gue bangun lebih pagi karena harus pergi ke bandara dan menemukan bokap lagi senam kentut di balkon rumah. Gue ngeliatin bokap dari kejauhan, mendekatinya, dan bilang, ‘Pa, ikutan ya?’
Bokap mengangguk.
Pagi itu, kentut kami bersama-sama jadi ledakan paling merdu.



SEPOTONG HATI DI DALAM KARDUS COKELAT

Tidak banyak reaksi yang bisa diberikan oleh seorang cowok ketika sedang diputusin oleh pacarnya.

Padahal, prosesi pemutusan umumnya dimulai dari kalimat sederhana yang keluar dari mulut si cewek. ‘Kayaknya mendingan kita temenan aja’. Namun, kalimat sedehana itu tidak berakhir sederhana, si cowok kebingungan harus merepon apa.

Di kehidupan nyata, pada umumnya ketika cowok diputusin sama ceweknya, dia pasti kan setengah mati berusaha untuk gak nangis. Si cowok akan sedapat mungkin stay cool, supaya gak keliatan cemen. Harga diri lebih penting daripada sakit hati.

Putus cinta sejatinya adalah sebuah perpindahan.

Bagaimana kita pindah dari satu hati, ke hati yang lain. kadang kita rela untuk pindah, kadang kita dipaksa untuk pindah oleh orang yang kita sayang, kadang bahkan kita yang memaksa orang tersebut untuk pindah. Ujung-ujungnya sama: kita harus bisa maju, meninggalkan apa yang sudah menjadi ruang kosong.




BAKAR SAJA KETEKNYA

Di Jakarta, tidak ada tempat yang tidak macet dan semakin tahun kemacetannya semakin parah. Beberapa Koran bahkan meramalkan bahwa lima belas tahun lagi mobil gak akan bisa keluar dari garasi karena didepan garasi udah kena macet. Gue berani meramalkan dua puluh tahun lagi,saking macetnya, begitu bangun dari tidur, disebelah kita sudah ada mobil tetangga.

Macet juga membuat masalah lain, dari mulai stress sampai ke perubahan bentuk tubuh.

Dengan pekerjaan gue yang mengharuskan pergi ke mana-mana, betis kaki gue mulai gede sebelah hasil keseringan injek dan lepas kopling. Maka, kalau ada mobil pribadi, punya sopir menjadi salah satu kebutuhan yang lumayan penting.

Nama sopir gue Sugiman. Gue mendapatkan Sugiman dari kenalan Nyokap. Dia tahu gue sedang mencari sopir, dan katanya, Sugiman bisa jadi orang yang tepat. Sewaktu gue Tanya kenapa, ternyata dia berpendapat begitu karena gue berbintang Capricorn dan Sugiman berbintang Virgo. Cara yang tidak lazim untuk merekomendasikan sopir kepada orang lain.

Keesokan harinya, Sugiman datang. Gue memberi tahu dia tempat yang akan kami tuju. Di mobil kami mulai saling mengenal, Sugiman bercerita lumayan banyak tentang dirinya dan keluarganya. Saat itulah semua penderitaan dimulai. Perlahan-lahan, hidung gue menangkap bau yang tidak sedap. Gue mengendus, coba mencari tahu dari mana arah datangnya bau. Di saat inilah, gue menyadari bahwa Sugiman bau ketek. Banget.

Terkadang, gue heran,apa susahnya sih mengoleskan deodorant di ketek setiap pagi? Deodoran harganya tidak mahal. Hal ini yang menyebabkan gue berpikir, jangan-jangan Sugiman memang sengaja bau. Layaknya seekor beruang, Sugiman mungkin membaui wilayah dengan aromanya.

Segala cara gue pikirkan agar Sugiman tidak bau ketek lagi.  Solusi yang berhasil justru gue temukan  dari salah satu edisi majalh Gadis lama. Majalah Gadis berkata, kita harus jujur kepada pacar walaupun itu menyakitkan. Sugiman tentu saja bukan cowok gue.

Hampir sama kayak pacaran, kadang kita juga sering gak jujur karena gak enak. Padahal, justru karena tidak jujur itulah kita malah ngerasa gak enak. Ujung-ujungnya, hubungannya jadi gak enak.




PESAN MORAL DARI SEPIRING MAKANAN

Proses mencari makanan yang enak adalah petualangan yang tidak kalah nikmat. Kalau memang GoogleMaps mati tengah jalan, jangan percaya sama adik bungsu seperti Edgar yang kurang cerdas. Lalu, jika kita beruntung, dengan berani mencoba tempat makanan yang kita temukan ditengah jalan, bisa jadi rasanya malah jauh lebih enak dari tempat yang kita tuju.

Tidak semua makanan yang kita anggap enak dianggap enak oleh orang lain. Begitu pula sebaliknya. Inilah indahnya perbedaan, indahnya kebebasan dalam mencintai makanan. Setiap orang punya makanan yang mereka suka atau tidak sukai sendiri. Oh, kecuali durian. Seharusnya, semua orang suka durian.



KASIH IBU SEPANJANG BELANDA

Semakin tua umur kita, semakin kita ingin mandiri dari orangtua. Masalahnya, nyokap gue adalah sesosok ibu yang terlalu perhatian dan terlalu berlebihan dalam menunjukan perhatian kepada anak-anaknya.

Nyokap masih memiliki perhatian yang sama ketika gue berumur 22 tahun. Waktu itu, gue dapat beasiswa ke Belanda untuk menghadiri summer course selama dua minggu. Nyokap panik karena anaknyaakan pergi ke sebuah benua nun jauh, tanpa ada sanak saudara.
Gue baru nelepon Nyokap ketika menempati asrama gue, diebuah daerah perumahan didekat pusat kota Utrecht yang bernama Baddepowelleigh. Ketika akhirnya mendengar suara gue nyokap histeris.

Hari-hari selanjutnya diisi dengan belajar. Sebagian besar tentang Europian Studies. Belajar di kelas menarik karena metode pengajarannya juga asyik, tetapi yang paling seru justru datang pada akhir minggu ketika kami akan peri ke Belgia untuk study trip.
Pemberhentian pertama kami di Belgia adalah sebuah museum seni. Setelah melihat berbagai macam lukisan yang gue juga gak terlalu ngerti, Perek mengajak gue pergi ke bagian patung-patung.

Perek dan gue kembali ke daerah lukisan. Kami berhenti cukup lama di depan sebuah lukisan besar yang menggambarkan seorang ibu-ibu sedang meratap.

Perek lalu bilang, ‘Lukisan ini terasa berat sekali, Dika. Kelihatannya sederhana, tetapi aku bisa merasa seolah-olah ibu-ibu di lukisan ini bicara sama aku.’

Gue memandangi Perek, lalu meledek.’Bicara sama kamu? Bicara apaan? Dia bilang Perek… aku ibu kamu, Perek… aku ibu kamu… aku ibu kamu yang memberikan kamu nama perek.’

‘Bukan seperti itu, Dika! Jangan becanda! Aduh, aku gak tahu, lukisan ini kayak ngingetin aku sama ibuku.’

‘Ibu kamu? Tinggal telepon aja kan?’

‘Ya kalau aja bisa segampang itu tinggal menelepon dia’

‘Emang kenapa’

‘Dia sudah lama enggak ada.’ Perek lalu menghela napasnya. ‘Meninggal sewaktu aku kecil’

Gue seolah disadarkan. Lukisan ibu-ibu yang sedang meratap dan kenyataan yang barusan Perek lontarkan membuka mata gue bahwa sebenarnya jarak antara gue dan Nyokap gue hanya satu kali pencetan telepon. Sementara, jatak Perek dan ibunya sudah sangat jauh. Mereka bahkan beda alam.

Kita gak mungkin selamanya bisa ketemu dengan orangtua. Kemungkinan yang paling besar adalah orangtua kita bakalan lebih dulu pergi dari kita. Orangtua kita akan meninggalkan kita, sendirian. Dan kalau hal itu terjadi, sangat tidak mungkin buat kita untuk mendengar suara menyebalkan mereka kembali.


TARIAN MUSIM KAWIN

‘TAHUN depan gue jadi jomblo perak, loh!’ kata Trisna, teman SMA gue dengan lesu. Jomblo perak, menurut dia adalah mereka yang sudah berumur 25 tahun, tapi belum pernah pacaran sama sekali.

Seumur hidupnya, Trisna belum pernah punya pacar sama sekali. Padahal, Trisna nggak jelek. Dia punya sepasang mata yang ramah dan senyum manis yang terasa tulus buat siapa saja. 

Ditambah lagi, dia lulusan Universitas Indonesia dan pernah S2 di Swiss.

Gue bercerita ke Trisna, sekitar dua minggu lalu, gue ngebajak Twitter milik adik seorang teman. Dia baru aja masuk SMP, dan seperti lazimnya anak SMP masa kini, dia punya Twitter. 

Hari itu, adik temen gue ini lagi minjem BlackBerry gue untuk twitter-an, dan lupa sign out. Gue langsung ngerjain dia dengan nulis di Twitter-nya : ‘Duuuh… aku baru aja pup di lantai!’

Adik temen gue ini pada akhirnya tahu gue membajak Twitter-nya, dan dia tentu saja, marah-marah kepada gue. Dia bete, sebel, dan kesel, sementara gue repot minta maaf dan pura-pura amnesia.

Adik temen gue ini ternyata bĂȘte karena di antara followers-nya di Twitter, ada gebetannya. Dia tidak ingin gebetannya jadi ilfil ngebaca tulisan itu.

Di era Twiiter sekarang ini, first date memang sudah pindah ke Twitter. Kita dulu first date pergi ngopi, makan, atau nonton untuk tahu orangnya seperti apa. Sekarang semua itu bisa dilakukan praktis hanya dengan membaca timeline-nya. Timeline Twitter seseorang menunjukan sifat asli orang tersebut.

Your first date is his/her timeline. Semua informasi yang seseorang butuhkan atas gebetannya bisa dilihat melalui apa yang mereka twit. Kita bisa melihat berbagai macam iformasi yang biasanya keluar pas first date sama seseorang


MANUSIA SETENGAH SALMON

GUE baru saja hendak menghabiskan piring kedua ketika Pito, teman gue, datang sambil menggendong bayi. Hal pertama yang terlintas di kepala gue adalah : anak siapa yang dia culik? Lalu, gue segera sadar, bayi super unyu ini adalah anaknya sendiri.

Malam itu, kami lagi ada di pernikahannya Mister, teman SMA kami. Gue melihat Pito yang cengengesan dengan anak di gendongannya. Gue menghela napas. Waktu kadang bisa sangat kejam. Tanpa sadar, semua hal sudah berubah.

Di perjalanan pulang dari kondangan, gue gak bisa berhenti mikir tentang Pito, Mister, dan ikan salmon. Gue inget beberapa bulan lalu, gue sakit di rumah, dan kebiasaan gue kalau lagi sakit adalah banyak menonton televisi. Program favorit gue Discovery Channel, dan saat itu sedang membahas tentang salmon.

Intinya begini : setiap tahunnya ikan salmon akan berimigrasi, melawan arus sungai, berkilometer jauhnya hanya untuk bertelur. Beberapa spesies, seperti Snake River Salmon bahkan berenang sepanjang 1448 kilometer lebih, dua kali lipat jarak Jakarta-Surabaya.

Perjalanan salmon-salmon ini tidak gampang.

Di tengah berenang, banyak yang mati kelelahan. Banyak juga yang menjadi santapan beruang yang nunggu di daerah-daerah dangkal. Namun, salmon-salmon ini tetap pergi, tetap pindah, apa pun yang terjadi.

Pito, Mister, dan salmon mengingatkan gue kembali, bahwa esensi kita menjadi makhluk hidup adalah pindah. Dimulai dari kecil, kita pindah dari rahim ibu ke dunia nyata. Lalu, kita pindah sekolah, lalu pindah pekerjaan. Dan, pada akhirnya, kita pindah hidup. Mati, pindah kea lam lain

Hidup penuh ketidakpastian, tetapi perpindahan adalah salah satu hal yang pasti.
Kalau pindah diidentikkan dengan kepergian, maka kesedihan menjadi sesuatu yang mengikutinya.

Padahal, untuk melakukan pencapaian lebih, kita tak bisa hanya bertahan di tempat yang sama. Tidak ada kehidupan lebih baik yang bisa didapatkan tanpa melakukan perpindahan.



Gue jadi berpikir, ternyata untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, gue gak perlu menjadi manusia super. Gue hanya perlu menjadi manusia setengah salmon: berani pindah