Pages

Impian USAHA setelah lulus kuliah ?


RESTAURANT “ MAKANAN PEDESAAN ”

·         VISI        :
Mengangkat dan memperkenalkan kepada masyarakat kota juga dunia akan makanan pedesaan di Indonesia terutama jawa, yang sederhana namun penuh makna dan gizi

·         MISI       :
§  Membuat masakan pedesaan khususnya jawa yang penyajiannya simple namun penuh akan gizi juga vitamin di gemari seluruh kalangan.
§  Menyadarkan masyarakat akan Indonesia yang kaya akan Kulinernya sehingga meninggalkan JUNK FOOD yang jelas menimbulkan banyak bahaya bagi tubuh akibat mengikuti gaya orang eropa tersebut
§  Membuat masakan Indonesai di kenal diseluruh dunia.




1.       Food and Beverage Manager (F & B Manager)
a.    Bertanggung jawab mencari keuntungan sesuai dengan situasi dan kondisi keuangan.
b.    Menyusun daftar makanan dan minuman yang akan dijual.
c.     Melakukan promosi produk agar mendapatkan respon dari konsumen.
d.    Menciptakan situasi yang profesional kepada staf dan pegawai.
e.    Mengadakan pertemuan dengan kepala seksi untuk bekerja sama secara efektif, efesien, koordinasi dan kerjasama yang baik.
f.     Menjaga kualitas dan kesesuaian antara harga, kualitas makanan dan minuman serta menjamin porsi makanan yang disajikan.
               
2.       Restaurant Manager
a.       Mengorganisasikan restoran
b.      Mengadministrasikan kegiatan restoran
c.       Mengatur persiapan tempat dan banquet
d.      Membuat jadual kerja dan jadwal libur karyawan atau staf.

3.       Head Waiter
a.      Membimbing trainne
b.      Menerima pesanan
c.       Membimbing trainne
d.      Mengatur staf di restoran
e.      Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan mise en place
f.        Mengambil order atau pesanan

4.       Station Head Waiter (Kepala unit pramusaji)
a.       Bertanggung jawab terhadap staf.
b.      Mengambil order dari host
c.       Menghidangkan makanan dan minuman dengan baik dan teliti.

5.       Pramusaji
v  Pre Operation( kegiatan sebelum restoran buka)
a.       Meyiapkan kelengkapan side station sebelum pelayanan atau pada saat pre service.
b.      Menyiapkan table set up atau penataan meja pada saat pre service ataupun pada saat pergantian tamu saat service.
c.       Membersihkan peralatan restoran
d.      Menyiapkan daftar menu makanan dan minuman.
e.      Menyiapkan buku order untuk pesanan.

v  Selama Pelayanan (Service)
a.       Melakukan Greeting (menyambut dan mengantar tamu ke tempat duduk).
b.      Membantu head waiter mempersilakan tamu duduk.
c.       Mengambil order dan dibawa ke cashier untuk mendapatkan persetujan.
d.      Menyesuaikan table set up sesuai dengan pesanan menu dari host.
e.      Menghidangan makanan sesuai dengan giliran hidangan.
f.        Melakukan clear up (mengambil peralatan yang sudah tidak dipakai oleh host).
g.       Menyerahkan bill kepada tamu.

v  Setelah Pelayanan (after operation)
a.       Mengembalikan semua peralatan yang sudah selesai dipakai pada kondisi semua bersih.

b.      Merapikan ruang restoran.

PROYEK KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG, HANYA MENGANGKUT PENUMPANG TAK MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOmi

JAKARTA - Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dinilai tidak akan mendorong pertumbuhan ekonomi karena hanya mengangkut penumpang. Padahal, Indonesia saat ini tidak hanya membutuhkan angkutan KA penumpang tetapi juga barang guna memangkas biaya logistik. 



Bambang Haryo, anggota Komisi VI DPR RI, mengatakan dana pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 140,9 kilometer yang mencapai US$5,5 miliar atau sekitar Rp76 triliun itu lebih baik dimanfaatkan untuk mengembangkan angkutan kereta api (KA) yang sudah ada.

"Dana sebesar itu bisa digunakan untuk menambah sekitar 1.000 rangkaian KA penumpang. Tambahan rangkaian KA akan lebih banyak lagi jika dikombinasikan dengan kereta barang untuk angkutan logistik," katanya, Kamis (28/1/2016).

Bambang menjelaskan setiap rangkaian KA biasa hanya membutuhkan sekitar Rp75 miliar dengan asumsi harga lokomotif sekitar Rp35 miliar dan 10 gerbong penumpang masing-masing senilai Rp4 miliar.

Untuk KA barang, harganya lebih murah lagi yakni sekitar Rp700 juta per gerbong kapasitas 20 - 40 ton atau Rp7 miliar per 10 gerbong, sehingga satu rangkaian KA barang hanya membutuhkan Rp42 miliar.

Pemerintah juga bisa membangun jaringan rel KA sepanjang 10.000 km dengan investasi Rp10 triliun dengan asumsi 1 km rel membutuhkan sekitar Rp1 miliar.

"Artinya, dengan Rp76 triliun itu pemerintah sebenarnya bisa membangun banyak jaringan KA di seluruh Indonesia sehingga manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh rakyat," kata Bambang, yang juga anggota Badan Anggaran DPR RI.

Dia menilai proyek kereta cepat yang menelan investasi sangat besar dan hanya mengangkut penumpang tidak akan memacu pertumbuhan ekonomi, meskipun pemerintah memasukkannya sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional.

"Pemerintah harus berpikir cerdas dan realistis. Jika ingin memangkas biaya logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi, Presiden Joko Widodo seharusnya mengembangkan KA logistik, bukan membangun kereta cepat di rute yang relatif pendek dan sudah banyak pilihan transportasi," ujarnya.

Bambang mengungkapkan PT Kereta Api Indonesia (Persero) membutuhkan sekitar 200 rangkaian KA barang untuk mendorong perpindahan angkutan logistik ke KA. Jika setiap rangkaian KA barang senilai Rp42 miliar, berarti KAI hanya butuh suntikan Rp8,4 triliun untuk memenuhi target tersebut.

Pemerintah, lanjut Bambang, bisa memberdayakan BUMN lainnya untuk mengembangkan jaringan KA di seluruh Indonesia, terutama PT Industri Kereta Api (Inka) yang sudah mampu memproduksi lokomotif dan gerbong berkualitas internasional.

Bambang juga mengkritisi investasi kereta cepat Jakarta-Bandung yang dinilai terlalu mahal. Sebagai gambaran, proyek kereta cepat di Iran sepanjang 400 km yang juga dikerjakan oleh China Railway Engineering Corporation hanya menelan investasi US$2,73 miliar atau Rp37,6 triliun. Selain itu, proyek kereta cepat tahap kedua di Kenya
sepanjang 120 km cuma butuh US$1,5 miliar atau sekitar Rp20,7 triliun.

Kereta cepat menjadi salah satu proyek andalan Presiden Jokowi. Tidak heran jikagroundbreaking proyek ini sangat cepat, meskipun perizinannya belum lengkap.

Dari 11 izin yang dibutuhkan sesuai Undang-Undang Perkeretaapian, proyek tersebut baru mengantongi lima izin. "Permasalahan lain masih banyak, termasuk status lahan PTPN VIII dan persetujuan dari Komisi IV DPR belum ada," kata Bambang.

Meski demikian, Jokowi menegaskan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang sudahgroundbreaking pada 21 Januari, merupakan bagian dari rencana besar pemerintahannya untuk menghubungkan kota-kota besar di Jawa dan luar Jawa.

Bahkan, proyek kereta cepat yang menghubungkan empat stasiun, yaitu Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar (Bandung) itu masuk ke dalam Lampiran Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, yang ditandatangani oleh Jokowi pada 8 Januari 2016.

Menurut Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto, proyek kereta cepat belum bisa dibangun karena masih perlu klarifikasi mengenai nilai investasi yang diajukan oleh PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia-China), terdiri dari revenue, initial cost, capital and loan, investment cash flow, capital cash flow, tarif, dan demand forecast.

Perjanjian lain yang perlu dibahas, termasuk masa konsesi, hak dan kewajiban, perselisihan, aset yang diserahkan, hingga fee konsesi.
(hry/hry)



Tanggapan dan Komentar :

Proyek kereta api semicepat Jakarta – Bandung menurut saya tetap memiliki sisi positif walau dari sisi negatif yang sangat dominan di jelaskan dalam artikel ini. Positifnya menurut saya sangat membantu bagi orang-orang yang bekerja dengan mobilitas tinggi dengan ruang lingkup dua kota besar ini, Jakarta – Bandung. Dan mungkin bila ini sudah direalisasikan maka untuk pergi dari Jakarta – Bandung hanya hitungan menit sehingga bisa menggurangi jumlah orang yang kesehariannya menggunakan kendaraan pribadi, beralih menggukan angkutan umum dengan jarak tempuh yang sama namun memangkas banyak waktu perjalanannya.

Namun bila hanya mengandalkan pemangkasan waktu perjalanan dan biaya sekali jalannya melambung jauh dari harga Kereta Api sekarang, dapat dipastikan dengan berbagai alasan negatif dari artikel ini ditambah biaya sekali jalannya yang mahal. Itu tidak akan membantu perekonomian, karna hanya memudahkan golongan orang yang sudah berkecukupan dan yang menengah kebawah dapat dipastikan memilih transportasi lain dengan harga lebih bersahabat.

Resiko :
-        

  •          Biaya yang terlalu besar terlihat dari beda biaya saat pembuatan di Iran dan Kenya.
  •          Kurangnya ketertarikan konsumen bila harga sekali jalannya melambung jauh.
  •          Potensi resiko kecelakaan yang lebih besar, karna kecepatan yang lebih tinggi.



Subject, Verb, Complement, Modifier, Verb Phrases, & Tenses

BAHASA INGGRIS BISNIS SOFTSKILL



Subject, Verb, Complement & Modifier

Subject

Subject adalah tentang apa atau siapa yang dibicarakan dalam suatu kalimat atau klausa. Adapun subjek dapat berupa orang, hewan, benda, maupun konsep abstrak.
Setiap complete subject pada dasarnya dibangun oleh satu atau lebih noun atau pronoun dengan/tanpa tambahan modifier(s) yang dapat berupa article (the, an, an), adjective, dan prepositional phrase. Adapun gerund dan infinitive dapat pula menempati posisi subjek.

Contoh:
    His new car tax has already been paid by his assistant.
    Lia and I were eating our lunch on the kitchen table.
    The very big boarding school in this country was built in 1980.

Simple Subject and Simple Predicate
Simple subject ini berupa noun atau pronoun tunggal, dengan mengesampingkan modifier(s)-nya. Sedangkan simple predicate berupa verb atau compound verb tunggal.
  

Contoh Kalimat
Simple Subject
Simple Predicate
Keterangan
His new car tax has already been paid by his assistant.
(Pajak mobil baru dia telah dibayar oleh asistennya.)
tax
has been paid
his new car = (pre) modifier
by his assistant = prepositional phrase
The very big boarding school in this country was built in 1980.
(Sekolah asrama yang sangat besar di negara ini dibangun tahun 1980.)
school
was built
the very big boarding= (pre) modifier;
in this country = (post) modifier;
in 1980 = prepositional phrase
Open the door!
(Buka pintu!)
“you”
open
Pada kalimat imperative, subjek tidak ditulis karena dianggap sudah cukup dimengerti;
door = direct object
His Uncle Cal will not arrive on time.
(Paman Cal akan tidak akan tiba tepat waktu.)
Uncle Cal
will arrive
his = possessive;
not = adverb;
on time= prepositional phrase
There was a hounted house.
(Disana ada rumah berhantu.)
house
was
there = adverb;
haunted = participle;
a = article
Running may be hard for overweight people.
(Lari mungkin sulit untuk orang yang kelebihan berat badan.)
running
may be
running = gerund;
hard = adjective;
for overweight people = prepositional phrase
To travel is a bad idea.
(Bepergian merupakan ide yang buruk.)
to travel
is
to travel = infinitive;
is = linking verb;
a bad idea = subject complement

Verb

Verb (kata kerja) adalah suatu kata yang berfungsi untuk menunjukkan tindakan dari subject, menunjukkan peristiwa atau keadaan. Verb merupakan satu dari delapan part of speech.
Kata kerja bahasa Inggris tidak selalu berbentuk simple (satu kata), melainkan mungkin berupa frasa hasil kombinasi dengan particle menjadi phrasal verb (get in, make up, read over).

   Macam-Macam dan Contoh Verb

Beberapa macam dan contoh verb antara lain sebagai berikut:
-  Transitive dan Intransitive: Transitive diikuti direct object (contoh kalimat: The boy kicked the ball), sedangkan intransitive tidak (contoh kalimat: Cheryl often sneezes while cleaning).
- Regular dan Irregular: Pada bentuk regular, past tense dan participle didapat dengan menambahkansuffix–ed pada base form sedangkan pada irregular, caranya lebih bervariasi.
-  Action dan Stative: Action (eat, play) menyatakan bahwa sesuatu terjadi, sedangkan stative (love, need) menyatakan kondisi yang cenderung tetap.
-  Finite dan Non-Finite: Finite dipengaruhi tense dan subject-verb agreement, sedangkan non-finite tidak.
-  Linking Verb: menghubungkan subject of a sentence dengan deskripsinya (contoh kalimat: She is young and beautiful).
  Causative: Kata kerja untuk menunjukkan bahwa subjek tidak bertanggungjawab langsung terhadap aksi yang terjadi (contoh kalimat: I had my house renovated last week).

Complement

- Biasanya berupa noun (kata benda) atau noun phrase (frasa kata benda)
- biasanya terdapat setelah verb pada kalimat aktif
-complement menjawab pertanyaan what (apa) atau siapa (whom)
Contoh:
-           Sarijon bought a cake yesterday
What did Sarijon buy yesterday?  –> a cake.
-           He saw Tony at the movie
Whom did he see at the movie? –> Tony
-          I explain pharmacology to my students
What do I explain to my students? –> pharmacology
Catatan: Setiap kalimat tidak harus mempunyai complement.


Modifier

-   Modifier menjelaskan time (waktu), place (tempat), atau manner (cara) dari sebuah aksi atau perbuatan

- Bentuk yang paling umum dari modifier adalah prepositional phrase (kelompok kata yang dimulai dengan sebuah preposition dan diakhiri dengan sebuah noun
Preposition = on, out, under, behind, etc…

- Modifier menjawab pertanyaan when (kapan), where (dimana), atau how (bagaimana)

Contoh:
-          John bought a book at a book fair
o Where did John buy a book? –> at a book fair
-          She is driving very fast
o How is she driving? –> very fast
-          I posted my application yesterday
o When do I post my application? –> yesterday
Jadi , seperti ini unsur-unsur Subject, Verb, Complement dan Modifier dalam contoh kalimat :
We   studied   grammar   last week.
S            V                  C                M


Verb Phrases

Verb phrases atau frase verba adalah frase yang tersusun dari verba utama ditambah dengan auxiliaries, adverbs, adverb phrases (or clauses), prepositional phrases, atau object. Dalam kalimat, frase verba berfungsi sebagai predikat.


Contoh:
- He was smoking.- After she had learned to drive, Alice felt more independent. 
- We will meet at the library at 3:30 p.m. 
- Henry made my coach very proud. 

Dalam frase verba, verb selalu menjadi head, yang dapat disertai pre-modifiers dan/atau post-modifier.

Jika terdapat pre-modifiers, bisa berupa kata negative (not/never) atau adverb phrase.
- not say what he is doing.
- never needs money.
- He deliberately broke the window.

Kebanyakan head verba harus diikuti oleh post-modifiers.
- My son [made a cake].
- We [keep pigeons].
- I [recommend the fish].

Verba yang memerlukan post-modifiers biasa disebut transitive verbs. Post-modifiers pada contoh diatas disebut juga objek langsung (direct object) atau komplemen (complement of the head).

Sebaliknya, beberapa verba (intransitive verbs) digunakan tanpa objek langsung:
- Susan smiled.
- The professor yawned.

Tetapi, banyak juga verba dalam bahasa Inggris berlaku sebagai transitive dan intransitive, tergantung cara pemakaiannya dalam kalimat. Berikut adalah contoh penggunaan kedua bentuk verba tersebut:
- Mark smokes. (Intransitive)
- Mark smokes cigars. (Transitive)

Objek atau komplemen yang melengkapi frase verba tidak hanya objek langsung (direct object) tetapi juga dapat berupa objek tak langsung (indirect object).
- We [gave James a present]. 

yang harus diperhatikan contoh berikut yang menggunakan verba to be sebagai head:
- David [is a musician]
- Amy [is clever]
- Our car [is in the car park]

Tenses : Past , Present , Future

Untuk akan contoh kalimatnya agar mudah membedakannya terutama perubahan kata kerja dan verb BE yang digunakan. Caranya denganl mengubah keterangan waktu disesuaikan dengan masanya.berikut ini contohnya:

Kalimat aktif


Present tense
a. Simple present tense
b. Present continuous tense
c. Present perfect tense
d. Present perfect continuous tense
– I eat fruits every morning.
– She does it everyday.
– They make cookies sometimes.
– I am eating fruits now.
– She is doing it.
– They are making cookies when I come.
– I have eaten fruits this morning.
– She has done it since an hour.
– They have made cookies for two hours.
– I have been eating fruits this morning.
– She has been doing it since an hour.
-They have been making cookies for two hours.
Past tense
a. Simple past tense
b. Past continuous tense
c. Past perfect tense
d. Past perfect continuous tense
– I ate fruits last morning.
– She did it yesterday.
– They made cookies last night.
– I was eating fruits when it was rain.
– She was doing it anymore.
– They were making cookies when she came.
– I had eaten fruits last morning.
– She had done it for an hour last night.
– They had made cookies for two hours.
-I had been eating fruits this morning.
– She had been doing it since an hour.
– They had been making cookies for two hours.
Future tense
a. Simple future tense
b. Future continuous tense
c. Future perfect tense
d. future perfect continuous tense
– I will eat fruits tomorrow morning.
– She will do it then.
– They will make cookies for me.
– I will be eating fruits when you come.
– She will be doing it.
– They will be making cookies when I come.
– I will have eaten fruits by the time you come.
– She will have done it by two minutes.
– They will have made cookies for two hours.
-I will have been eating fruits tomorrow morning.
– She will have been doing it.
– They will have been making cookies by the time you leave.

Kalimat pasif

Present tense
a. Simple present tense
b. Present continuous tense
c. Present perfect tense
d. Present perfect continuous tense
– Fruits are eaten by me every morning.
– It is done by her everyday.
– Cookies are made by them sometimes.
– Fruits are being eaten by me now.
– It is being done by her.
– Cookies are being made by them to me.
– Fruits have been eaten by me since morning.
– It has been done by her.
– Cookies have been made by them to me.
– Fruits have been being eaten by me since morning.
– It has been being done by her.
– Cookies have been being made by them to me.
Past tense
a. Simple past tense
b. Past continuous tense
c. Past perfect tense
d. Past perfect continuous tense
– Fruits were eaten by me last morning.
– It was done by her yesterday.
– Cookies were made by them yesterday.
– Fruits were being eaten by me.
– It was being done by her.
– Cookies were being made by them to me.
– Fruits had been eaten by me since this morning.
– It had been done by her.
– Cookies had been made by them to me.
– Fruits had been being eaten by me since morning.
– It had been being done by her.
– Cookies had been being made by them to me.
Future tense
a. Simple future tense
b. Future continuous tense
c. Future perfect tense
d. future perfect continuous tense
– Fruits will be eaten by me tomorrow morning.
– It will be done by her.
– Cookies will be made by them to me.
– Fruits will be being eaten by me tomorrow.
– It will be being done by her.
– Cookies will be being made by them to me.
– Fruits will have been eaten by me since morning.
– It will have been done by her.
– Cookies will have been made by them to me.
– Fruits will have been being eaten by me since morning.
– It will have been being done by her.
– Cookies will have been being made by them to me.


Dengan keteranagan diatas, adanya beberapa perbedaan menggunakan kata kerja (verb) dan verb be.